Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2012

Anak Unik

Biasanya adik-adikku kalo punya adik jadi caper dan manja banget, tapi aku kalo punya adik baru biasa aja. Adik-adikku kalo punya adik sayang banget, adiknya ditemenin, dinyanyi-nyanyiin, kalo aku cuma cuek aja. Semua adikku kalo pertama kali dimarahin ibuku jadi menjauh-jauh dari ibuku, terus manja-manja ke bapakku, tapi kalo aku nggak peduli. Aku emang beda dari yang lainnya. Aku cuek, nggak peduli, nggak peka. Itu salah ya? Aku sadar kok, aku tahu. Perbedaan itu tidak selamanya indah. Mungkin nggak semua orang suka pelangi.

Aku Cinta Buku

Pernah nggak sih merasa kayak gini? Merasa sakit dan terkhianati. Entah karena apa. Pernahkah merasa salah karena dianggap berbeda? Padahal setiap orang tak ada yang sama. Tapi hanya yang perbedaannya langka yang dianggap salah karena berbeda? Berbeda itu biasa, perbedaan itu selalu ada. Itulah seni kehidupan ini, untuk saling peduli, saling mengerti dan memahami. Agar dapat bersimpati, memberikan empati. Rasanya menyesal, keputusan yang diambil demi orang lain malah orang lain memberatkan dirinya karena maksud baik itu. Dia melepas kesempatan demi orang lain, tapi tidak mendapat apapun. Tidak dibantu dan tidak dipermudah, apalagi dihargai. Rasanya sebel banget liat orang hura-hura. Beli pulsa dua kali sehari, beli baju sebulan sekali, jalan-jalan makan-makan seminggu sekali, rajin nonton, tapi beli buku cuma kalo disuruh dan diharuskan. Rasanya jengkel banget, setidak penting itukah jendela dunia bagi mereka? Seremeh itukah sumber ilmu di mata mereka? Seperti apa sih guru yang ta

Tanggal Lima Februari

Semua cinta tanggal lima februari, tapi aku benci tanggal itu. Semua acara berebut berada di tanggal itu. Acara-acara ganti tanggal, mengungsi ke tanggal itu. Pengunduran-pengunduran acara berhenti di tanggal itu. Sana, tabrakan semua sana semua acara. Sana, rebutan sana, semua acara rebutan tanggal itu. Aku sebel banget. Udah jarang banget punya acara, malah pas punya acara barengan. Dan semuanya aku suka, aku cinta, semuanya sama-sama penting banget buat aku. Aku nggak punya skala prioritas. Aku nggak punya. Semuanya sangat penting dan benar-benar penting. Dan aku nggak tau mana yang paling penting. Yang aku tau, aku benci sekali pada memilih macam begini. Aku pikir, semua orang suka dan cinta tanggal lima februari, kecuali aku.

Belajar Menata Hidup

Aku merasa sudah saatnya menjalani suatu kehidupan yang rapi dan teratur. Sudah waktunya hariku lebih tertata. Mungkin inilah momen yang tepat untuk belajar memulai segalanya dari awal. Menyusun rencana, menyusun jadwal. Melihat ke depan dan fokus pada apa yang aku inginkan. Melangkah menuju suatu tujuan, menggenggam apa yang aku impikan. Sepertinya ini saat untuk berubah, melakukan suatu perbaikan. Meniti hari-hari di depan dengan semangat yang tak terpatahkan. Menggenggam asa yang tak terbantahkan. Mencoba belajar melaju lurus di jalan kebaikan. Berusaha bertahan pada kebenaran dan keyakinan. Rasanya seperti mimpi, tiba-tiba saja aku sudah berada di sini. Seolah semua bergulir begitu cepatnya, seakan-akan tidak terasa. Tiba-tiba semua orang bertanya. Tiba-tiba aku ditanyai ingin menjadi apa. Tiba-tiba semua bertanya aku akan kuliah di mana. Sejak kecil sampai SMP, jarang ada yang bertanya begitu padaku. Jarang sekali. Tiba-tiba saja aku harus tahu jawaban dari pertanyaan-pertanyaan