Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2013

Kalau Aku Harus Berkata Cinta

Kalau aku harus berkata cinta, mungkin itu adalah rasa dimana jumpa tak sering ada tapi hati selalu erat terikat oleh suatu rasa. Mungkin terlalu sungkan untuk menyapa, terlalu tulus hati untuk menjaga. Jangankan pertemuan, bahkan pandangan dan sapaan pun tak masuk dalam harapan. Kalau aku harus bicara cinta, ia adalah kelembutan tertegas yang kokoh. Barangkali tiada interaksi. Bahkan terlalu segan untuk tersenyum. Tapi di balik semua rahasia itu, ada doa yang menjadi pembuktian atas segenap perasaan. Doa yang sama, dibaca pada saat yang sama. Lalu, hati berbisik, "Aku mendoakanmu sambil membayangkan dirimu sedang mendoakanku sambil membayangkanku mendoakanmu sambil membayangkan dirimu mendoakanku... ah!" Kata-kata yang terus melingkar, tak berujung.

Jika Pemira Semacam Ujian

Jika pemira semacam ujian maka kampanye adalah belajar, calon dkk adalah peserta, masa tenang dan pemira adalah saat ujiannya, kampus dan sekitarnya adalah ruang ujiannya. Maka ada yang mencontek, belajar di hari-hari ujian, di ruang ujian pula. Seperti cerita seorang teman, di klaster nun jauh di sana, situasi diramaikan oleh promosi yang bisa juga disebut provokasi di dekat tps. Itu menyedihkan. Tapi mereka salah karena mencontek di kertas soal sulit, aku heran ada yang berani curang di tempatnya orang-orang jenius, orang yang lurus-lurus. Aku ingin melihat langsung, walaupun ku percaya pada sang pencerita, tapi aku ingin tahu, ramai itu seperti apa. Keheningan ini membuatku merasa curiga bahwa aku salah fakultas, salah klaster. Tapi buaya justru mengincar dari dalam air yang tenang. Ia berpura-pura tenggelam. Lalu, tiba-tiba muncul dan menelan habis mangsanya. Aku jadi berimajinasi kalau tiba-tiba semua kotak suara hilang, atau jatuh lalu ketika dipungut diganti diam-diam,