Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2014

Prosedur Pindah TPS

Prosedurnya ada di Peraturan KPU No.3 tahun 2009, cuplikannya sebagai berikut: Pasal 3 (1) Pemilih yang berhak mengikuti pemungutan suara di TPS, adalah : a. pemilih yang terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap untuk TPS (Model A3); dan b. pemilih yang terdaftar dalam Daftar Pemilih Tambahan (Model A4). (2) Daftar pemilih tambahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas pemilih yang  telah terdaftar dalam daftar pemilih tetap di TPS asal, tetapi karena keadaan tertentu  pemilih tidak dapat menggunakan hak pilihnya untuk memilih di TPS yang telah ditetapkan. (3) Keadaan tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (2), meliputi keadaan karena  menjalankan tugas pada saat pemungutan suara atau karena kondisi tidak terduga  diluar kemauan dan kemampuan yang bersangkutan, antara lain karena sakit, menjadi  tahanan, tugas pekerjaannya (pilot, pramugari, nahkoda, pekerja lepas pantai, masinis,  pemantau pemilu, pengawas pemilu, saksi pemilu, wartawan, dan pejabat negara/PNS),  tugas be

Ini Hari Kasih Sayang

Ini hari kasih sayang sungguhan. Bagaimana tidak? Satu jam kurang beberapa menit sebelum pukul 00.00 tiba, Allah membuktikan kasih sayangnya. Menurunkan hujan yan tidak biasa, menutupi semua merah muda menjadi abu-abu. Kemudian kita bersyukur sekaligus menyesali kekesalan kita pada hujan air kemarin-kemarin. Air yang diturunkan-Nya untuk menghidupi bumi, kini ada abu yang menyuburkan dan menurunkan suhu. Kemudian kita tersadar, orang yang akan kita beri coklat bukan cinta sejati. Orang yang memberi kita bunga bukan cinta hakiki. Cinta hakiki hanya pada-Nya. Cinta yang sebenarnya, yang melahirkan doa kepada saudara-saudara kita yang sedang merasakan kesulitan. Tiada alasan untuk tidak menyadari kasih sayang-Nya. Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang akan engkau dustakan?

Tak Terasa 14 Februari Sebentar Lagi

Tak terasa 14 Februari sebentar lagi. Ada apa ya? Saya sih tahunya Jum'at Kliwon. Memangnya kenapa kalo Jum'at Kliwon? Yaa... saya lahir Jum'at Kliwon. Udah.  Saya juga baru sadar kalau sebagian remaja menganggapnya sebagai hari yang sangat spesial. Sebagian? Iya, sebagian. Itu lhoh, yang gaul, keren, mengagumkan, menakjubkan, mengesankan, cakep dah. Makanya, bertebaranlah tema-tema yang sangat cantik untuk dibahas. Perhatikan poster-poster di bawah ini.   Nah lhoh, ngomongin cinta. Nih topik nggak pernah basi ya. Tapi, aurat itu apa ya? Nah, ini dia. Aurat harus ditutup. Aurat laki-laki dari pusar sampai lutut sedangkan aurat perempuan seluruh tubuh kecuali telapak tangan dan muka.  Terus 14 Februari 2014 besok itu Hari Menutup Aurat. Apa itu ya? Nah, ini dia. 14 Februari 2014 itu Hijab Day. Wah, ada #GerakanMenutupAurat juga. Keren bangeeett! Cieee... memang jilbab itu mahkota untuk muslimah ya, dengan berjilbab, berarti menjadi ratu.  Nah, ad

Hijab For Policewoman (Repost Awal Juli 2013)

Sebegitu besarkah kebencian mereka kepada hijab, sampai-sampai aturan yang sudah jelas memperbolehkan hijab bagi polwan hanyalah sebatas aturan. Pada prakteknya semua dilempar ke sana ke mari. Entah alasan apa lagi. Alasan dana, anggota dewan sebagai penyusun anggaran siap membantu. Kalaupun harus membeli, polwan juga bersedia. Banyak juga donatur menyatakan siap membantu.  Masalah model, di Aceh sudah ada. Tinggal dibuat saja yang serupa untuk seluruh Indonesia. Entah ada masalah apa lagi, mengapa belum juga terealisasi. Mengapa saya merasakan udara kebencian? Ah, saya memang tidak paham sebenarnya apa masalahnya. Saya berharap dapat segera direalisasikan.  Saya juga berhijab, saya paham keinginan itu. Keinginan mematuhi perintah-Nya, memahkotai raganya, mencantikkan akhlaqnya, menshalihahkan dirinya. Saya yakin, membayar sendiri bukan masalah, kualitas model tak dipikirkan. Para polwan itu hanya ingin menutup auratnya.

Mengapa Harus Berjilbab? (2)

ياأْيّهاالنّبيّ قل ْلأزْواجك وبناتك ونساءالمؤْمنين يدْنين من جلابيبهن ّذلك أدنى أن يعْرفْن فلا يؤْذيْن وكان الله غفورا رحيما Hai Nabi, katakanlah pada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: ” Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka.”Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.(QS.33 al-Azhab:59)

Mengapa Harus Berjilbab? (1)

(QS. An-Nur [24] : 31) Surat An-Nur ayat 31: وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا لِبُعُولَتِهِنَّ أَوْ آبَائِهِنَّ أَوْ آبَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ أَبْنَائِهِنَّ أَوْ أَبْنَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي أَخَوَاتِهِنَّ أَوْ نِسَائِهِنَّ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُنَّ أَوِ التَّابِعِينَ غَيْرِ أُولِي الْإِرْبَةِ مِنَ الرِّجَالِ أَوِ الطِّفْلِ الَّذِينَ لَمْ يَظْهَرُوا عَلَى عَوْرَاتِ النِّسَاءِ وَلَا يَضْرِبْنَ بِأَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِينَ مِنْ زِينَتِهِنَّ وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ Katakanlah kepada wanita beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah

Jangan Golput

Dari pemilu ke pemilu, jumlah golput terus meningkat. Wajar saja, semakin lama informasi dan komunikasi semakin terbuka sehingga setiap keburukan dapat diketahui orang banyak dengan lebih cepat dan mudah. Termasuk kekurangan-kekurangan para pemimpin. Menurut pendapat saya, golput itu salah. Iya, salah. Dilogika saja, golput itu tidak bermanfaat sedikitpun. Kalau misalnya yang baik yang menang, berarti orang yang golput tidak mendukung kebaikan. Dan kalau misalnya yang tidak baik yang menang, wah, apalagi. Mempersilahkan orang yang tidak baik memimpin Indonesia? Kalau alasannya golput karena tidak memilih semuanya, ah, itu lucu sekali. Dipikirnya golput berarti memilih untuk tidak mendukung siapapun. Padahal menurutku golput itu berarti memilih untuk mendukung siapapun yang terpilih. Ah, aku tahu apa? Aku hanya mengira-ira, dan ingin melakukan yang tebaik yang bisa kulakukan.

Semangat Pagi, Semangat Mengawali

[Untukmu yang Menakjubkan] Tetaplah menjadi yang bicara ketika yang lain bungkam Tetaplah menjadi yang bergerak saat yang lain diam Tetaplah menjadi yang bekerja bila yang lain membangun citra Tetaplah menjadi yang berkarya jika yang lain cari muka Tetaplah menjadi yang belajar meski yang lain berburu gelar Tetaplah menjadi yang berprestasi walau yang lain mengincar puja-puji Tetaplah menjadi yang berempati biarpun yang lain tak peduli Tetaplah menjadi yang berjuang kalau yang lain tumbang Arina Dina Hanifa Yogyakarta, 20 Januari 2014 09.40 WIB