Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2016

Tidak Usah

Kamu berpikir aku tidak punya perasaan? Berpikirlah begitu. Karena aku tidak mau perasaanku ada di dalam pikiran orang lain. Kamu berpikir aku merasa tidak nyaman? Berhentilah memikirkan itu. Karena itu tidak penting bagi siapapun. Karena aku mampu bertahan di tempat yang sangat menyakitkan sekalipun. Meskipun itu menghancurkan, tapi bukankah tinggal diperbaiki saja? Apakah kamu berpikir aku akan merasa sedih? Jangan dipikirkan. Aku tidak menangis, bahkan ketika kelilipan. Aku tidak bisa menangis di depan orang lain. Jadi tenanglah, aku takkan menangis di depanmu. Apakah kamu berpikir aku akan rindu? Berhenti memikirkan itu. Aku sudah terbiasa disiksa rindu yang tak pernah terbayarkan, dan aku baik baik saja. Jadi tak masalah jika aku harus menyimpan rindu lagi. Jangan pikirkan aku. Coba pikirkan dirimu. Waktumu, kesehatanmu, kebahagiaanmu. Yakinlah, jika aku terluka itu bukan karena yang lain. Tapi karena mencintaimu dan selalu berupaya menjagamu.

Cinta dan Bodoh

Aku selalu merutuki diri sendiri karena kebodohanku yang terus berulang. Bodoh, tidak berpikir panjang, banyak melakukan hal yang salah. Sering merasa seperti otak berhenti bekerja. Logika menumpul. Dan emosi susah ditata. Aku memang bodoh. Tapi ini terjadi karena aku bodoh, atau jatuh cinta? ---------------------------------------- Bagaimana bisa jatuh cinta terjadi berkali-kali? Bagaimana bisa rindu meluap-luap meski sedang bertemu? Bagaimana bisa cinta dan benci hadir bersama? Bagaimana bisa rasa takut sekaligus aman menetap di hati bersama kehadirannya? Bagaimana bisa dendam dan maaf bertemu dalam satu ruang? Jelaskan padaku, karena aku sungguh tidak tahu.