Lulus itu kewajiban, bukan prestasi. Dulu waktu aku belum kelas 3, aku melihat orang-orang yang merayakan kelulusannya dengan gegap gempita. Buat apa? Kalau dipikir-pikir, ungkapan syukur juga bukan. Memangnya kalau sudah lulus kenapa?
Lulus itu kewajiban, bukan prestasi. Karena lulus itu berarti: kamu harus berjuang lebih keras di medan yang lebih sulit dan menentukan. Lulus itu berarti: kamu sudah menyelesaikan kelas sebelumnya, saatnya untuk memulai kelas yang baru, kelas yang lebih sulit. Lulus itu berarti: akan ada tantangan yang lebih besar, dan mungkin kamu bisa melewatinya sebagaimana kamu bisa melewati tantangan sebelumnya yang lebih mudah.
Lulus itu kewajiban, bukan prestasi. Kita semua memang harus lulus. Kelulusan itu bukan sesuatu yang istimewa, ia hanya sebuah momentum seperti tahun tahun yang berganti. Lulus tidak lantas membuat seseorang berpuas diri.
Lulus itu kewajiban, bukan prestasi. Tapi dari kelulusan harus ada syukur yang diwujudkan. Syukur itu bukan kemeriahan dan hingar-bingar. Syukur itu usaha yang lebih keras lagi, semangat yang lebih tinggi, dan doa yang lebih ikhlas.
Lulus itu kewajiban, bukan prestasi. Tapi tetap harus disyukuri. Dan kita harus bisa membedakan bentuk-bentuk syukur dengan pelampiasan. Usaha yang dilakukan, doa doa, seharusnya tidak dilampiaskan dalam pesta, tapi dengan usaha dan doa juga, yang lebih lagi tentunya.
Lulus itu kewajiban, bukan prestasi. Karena lulus itu berarti: kamu harus berjuang lebih keras di medan yang lebih sulit dan menentukan. Lulus itu berarti: kamu sudah menyelesaikan kelas sebelumnya, saatnya untuk memulai kelas yang baru, kelas yang lebih sulit. Lulus itu berarti: akan ada tantangan yang lebih besar, dan mungkin kamu bisa melewatinya sebagaimana kamu bisa melewati tantangan sebelumnya yang lebih mudah.
Lulus itu kewajiban, bukan prestasi. Kita semua memang harus lulus. Kelulusan itu bukan sesuatu yang istimewa, ia hanya sebuah momentum seperti tahun tahun yang berganti. Lulus tidak lantas membuat seseorang berpuas diri.
Lulus itu kewajiban, bukan prestasi. Tapi dari kelulusan harus ada syukur yang diwujudkan. Syukur itu bukan kemeriahan dan hingar-bingar. Syukur itu usaha yang lebih keras lagi, semangat yang lebih tinggi, dan doa yang lebih ikhlas.
Lulus itu kewajiban, bukan prestasi. Tapi tetap harus disyukuri. Dan kita harus bisa membedakan bentuk-bentuk syukur dengan pelampiasan. Usaha yang dilakukan, doa doa, seharusnya tidak dilampiaskan dalam pesta, tapi dengan usaha dan doa juga, yang lebih lagi tentunya.
Komentar
Posting Komentar