Langsung ke konten utama

Puisi Ada yang Pernah Berkata

Ada yang pernah berkata
Bukan berjuang jika enggan turun ke jalan
Belum membawa nilai-nilai mahasiswa
Bila tak bersedia ikut unjuk rasa

Ada yang pernah berkata
Tugasnya mahasiswa bukan demo
Mahasiswa tidak berpolitik
Mahasiswa itu seharusnya
Mengkaji dan mengkritisi dengan kapasitas intelektualnya

Ada yang pernah berkata
Ini dan itu
Begini dan begitu

Ada yang pernah berkata
Tapi itu bukan saya

Kalau menurut pendapat saya, dari proses yang selama ini saya lalui, dan dari setiap hikmah yang saya temui di sana-sini:
Mahasiswa seharusnya dapat mengenal dirinya dan dunia. Mengenal dirinya, ia paham akan kelebihan dan kekurangannya. Ia paham akan minat dan bakatnya. Ia mengenali masa lalunya, memahami keadaan yang dialaminya sekarang, dan mengerti apa yang akan dia hadapi di masa depan. Ia tahu cita-citanya.
Mengenal dunia, ia menyadari apa yang dibutuhkan dunia ini. Ia tidak menunjukkan gejala schizophrenia, hidup dalam dirinya sendiri, menyusun life plan yang berderet-deret, tanpa melihat pada kenyataan, tanpa memedulikan dunia di sekitarnya.
Mahasiswa seharusnya mempertemukan dirinya dengan dunia. Maka lahirlah kontribusi untuk terus memperbaiki. Ada saatnya untuk berunjuk rasa. Ada saatnya turun ke jalan tak diperlukan. Maka mahasiswa sebaiknya mengetahui kontribusi seperti apa dari dirinya yang sedang dibutuhkan oleh keadaan.

Tulisan apa sih ini han.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makna Angka 100

Di usia blog yang sudah 100 post ini, mungkin bisa terbilang bagus lah. Memasuki bulan ke-10, post ke-100, dengan 795 pengunjung. Termasuk bagus untuk ukuran orang seperti saya :) Buat banyak orang, 100 melambangkan kesempurnaan. Melambangkan kepenuhan, kepadatan, kepastian, kecukupan. Buat pelajar, 100 adalah nilai maksimal yang sempurna tanpa cela sedikit pun. Dalam prosentase, 100% menunjukkan sepenuhnya, kepastian, keseluruhan. Tapi bagi blogger, 100 postingan bukan angka yang sempurna. Masih perlu banyak perbaikan dan perkembangan. Apalagi dalam keuangan. 100, terutama 100 rupiah adalah jumlah yang sangat sedikit. Walaupun untuk beberapa mata uang lain termasuk banyak. Tapi tidak ada kata puas dalam mengejar uang bukan? "Ini adalah postingan saya yang ke-100!" Sebuah titik tolak untuk mengembangkan blog ini. :| Blog ini tentunya masih berantakan sekali. :) Tadi waktu liat udah bikin 99 post jadi nemu inspirasi baru buat ngetik ini. Entah kenapa, mungkin post yang ke-100

TRAGEDI KARTINI Sebuah Pertarungan Ideologi

ASMA KARIMAH TRAGEDI KARTINI Sebuah Pertarungan Ideologi Tinta sejarah belum lagi kering menulis namanya, namun wanita-wanita negrinya sudah terbata-bata membaca cita-citanya. Kian hari emansipasi kian mirip saja dengan liberalisasi dan feminisasi . Sementara Kartini sesungguhnya semakin meninggalkan semuanya, dan ingin kembali kepada fitrahnya. Penerbit Hanifah buku muslimah dan keluarga Daftar Pustaka : Asma Karimah, TRAGEDI KARTINI Sebuah Pertarungan Ideologi . Penerbit Hanifah, 1994 (cetakan kelima).

Egosentrisme dan Sudut Pengambilan Gambar

Egosentrisme adalah ketidakmampuan anak-anak yang masih berada pada tahap perkembangan sensori-motori (sekitar usia 2-6 tahun). Contohnya, anak itu belum bisa memahami kalau keempat gambar ini memiliki objek yang sama. [dari buku Santrock, Life Span Development. Teorinya Piaget] Orang dewasa yang secara teori perkembangan seharusnya sudah tidak egosentris, tentu tahu bahwa suatu realita yang sama bisa ditampilkan dengan beberapa cara yang berbeda. Saya sedang tertarik dengan foto demo. Di sini saya membantah kata-kata seorang teman yang saya sayang "yang tertarik buat ngelirik aksi cuma 'anak aksi' juga". Saya bukan anak aksi tapi saya suka pengen tau sama orang aksi. Kan kadang ada aksi yang nggak jelas pesan yang disampaikan itu apa. Bukannya aksi itu salah satu tujuannya juga meningkatkan pengetahuan dan kepedulian masyarakat tentang persoalan itu ya? Lah kalo udah teriak-teriak, bawa banyak atribut, udah ada massa aksi yang dandan juga, tapi saya yang cukup