Ini bukan cerita tentang air, band, apalagi gigi motor yang belum jalan. Oke, saya sedikit geli sekarang pada kata netral. Ceritanya, saya menemukan komentar tentang jilbab polwan. Ceritanya sang komentator kontra, dengan alasan polwan harus netral. Waktu itu, pemilwa baru saja berlalu. Jadi kata netral rasanya belum hilang dari telinga. Benarkah ada posisi-posisi yang mengharuskan kita untuk netral? Menurut saya, netral adalah suatu kondisi, ketika seseorang belum memiliki informasi yang cukup tentang suatu hal. Misalnya, seseorang yang menjadi panitia pemilwa. Awalnya dia belum kenal dengan semua calonnya karena tidak ada yang sefakultas atau sekomunitas. Tapi seiring waktu berlalu akan mulai muncul kecenderungan. Oh, ini cocok jadi ini, dia tidak cocok untuk jadi itu. Si A dan si B bagus, si C dan si D bukan tipe pemimpin, si E cocoknya di bidang teknis, si F mukanya mirip mantannya, dll. Ya, kalau kita tahu, kita pasti tidak netral. Ketika kita tahu, kita bisa memiliki sikap.