"NKRI Bersyariah ATAU Ruang Publik yang Manusiawi?" Begitulah Denny JA menuliskan judul artikelnya yang harus dikupas dalam lomba menulis kebangsaan. Saya sama terkejut dan bingungnya dengan Anda tatkala membaca judul yang sangat 'berani' tersebut. Apalagi dengan menggunakan huruf kapital pada kata 'atau', judul itu tidak hanya membandingkan, tapi menandingkan syariat Islam dengan kemanusiaan. Lebih 'berani'nya lagi, menjadikannya sebagai tulisan untuk diulas dalam lomba KEBANGSAAN. Seperti apa argumen yang Denny JA sajikan untuk menyatakan bahwa ajaran agama yang bervisi menyempurnakan akhlaq dan menjadi rahmat bagi semesta alam tidak manusiawi? Anda bisa membaca artikel lengkapnya di laman Persatuan Wartawan Indonesia, halaman Facebook Denny JA, atau Anda bisa membaca ringkasannya di sini. Pada awal artikel, Denny JA menyebut nama Habib Rizieq Shihab (HRS) yang sering membawa narasi NKRI bersyariah. Namun narasi hanya sebatas narasi. HRS tidak per
Monolog