Langsung ke konten utama

Catatan September

 Selamat Idul Fitri 1432 H. Taqabalallahu minna wa minkum. Mohon maaf lahir dan batin.
September ini penuh cerita. Mulai dari diejek habis-habisan sama seorang siswi kelas sepuluh karena tempat pensilku yang lecek berwarna pink bunga-bunga ada hello kittynya isinya penuh pensil warna kaya anak tk. Padahal itu punyaku 100%, punya seorang anak sma. Sumpah ya malu-maluin banget waktu tuh barang ketinggalan di ava dan aku tanya ke mas-mas ppl olahraga dengan menyebutkan ciri-cirinya. Mending juga aku mau bawa tempat pensil.
Ada konflik, ada canda, ada tawa, ada tangis, ada usaha, ada bahagia, ada susah, ada ringan, ada kehangatan, ada berat. Ada senyum, ada duka, ada masalah, ada keberhasilan, ada penasaran, ada ketakutan, ada seru. Semua ada, lengkap, berirama seindah lagu-lagu yang dinyanyikan hati-hati yang penuh cinta.
Aku berterimakasih sekali pada semua yang telah mensukseskan pelatihan siaga bencana kemarin. Hampir setahun aku memendam penasaran tentang 6 jenis tanah longsor, akhirnya aku tahu juga. Terus waktu praktek penilaian dini ada beberapa yang salah. Tapi dikit kok.
Aku masih setia menanyakan perkembangan, menawarkan bantuan, mengkritik dan bersikap blak-blakan. Yang pasti, aku udah terlanjur janji. Jadi, walaupun sakit hati tapi tetap harus ditepati. Aku nggak mau kehilangan.
Aku... bingung. Tapi  itu biasa. Bingung itu sering. Hampir selalu. Yang penting tetap berusaha membantu sebisaku, menolong semampuku. Aku tau semua itu tidak terlalu membantu, tapi paling tidak semua tahu aku masih peduli dan mau membantu.
Udah seminggu dan itu kertas belum aku fotokopi juga. Nilaiku sejauh ini bagus. Tapi kenapa yang lain pada lebih bagus? Susah juga ya kalo pengen juara satu. Kurang belajar sih iya. Masak ibuku cerita melulu dulu temennya belajar rajin banget sampe tidur cuma bentar banget. Tidur larut malam, bangun dini hari. Dan itu buat belajar. Lha tapi masak aku disuruh kaya gitu? Kalo kurang doa sih juga iya.
Tadi pas jam tiga sore dikasih tau kalo besok ulangan. Mendadak banget sih. Padahal besok ada olahraga, habis itu ulangan. Masak ulangan lagi? Mandi aja nggak mesti dua kali sehari lho. Utang udah lunas, dan harus ngebut syawal sebelum syawal habis.
Kalau mimpi yang cita-cita, ada banyak banget. Warna-warni. Kalo mimpi pas tidur, kemarin hari Jumat mimpinya berjudul petualangan 100 menit. Aneh juga ada judulnya. Nggak nyambung lagi. Pas sabtu diajak nonton video azab kubur. Serem sih. Tapi malemnya mimpi upin ipin. Senin baru kerasa efeknya.
Senin di tvri. dandananku sumpah ya, udah bikin pusing, ibu-ibu yang ndandanin nggak sabaran, bikin risi, kusam, mukaku keliatan abu-abu, dagu sama pipiku ungu kaya habis ditampar. sumpah ya tebel banget. aku kan ceritanya doa, bukan kecelakaan. Wah parah nih.
Lagi musim kecelakaan ya? Eh lupa, kemaren sabtu ulang tahun pmi. Dirgahayu jaya! Seneng sih lapangannya buat kampanye, tapi ah nyebelin. udah keluar dengan menahan malu, ngelewatin banci-banci dan preman-preman joget, denger lagu mulai dari ceribel sampe ayutingting, wagu juga tuh. masak habis ngengirlband ndangdutan. Wagu ah tu mbaknya. Tapi ini durasinya lebih bentar dari kemaren.
Lapangan penuh gambar-gambar wajah para calon. Tapi ada satu spanduk anak kecil perempuan berjilbab. Olala, pildacil pake kampanye juga ya? dibawah umur eh, apaan sih.
Mereka tuh kayak generasi intelek nan terpelajar yang blak-blakannya nggak ketulungan. Moga aja pada kaya prestasi ya. Mungkin mereka keturunan kedelapan dari mbah joni. kok tau? karena kamu telah menjoni-jonikan hatiku.
Besok ndadak ada acara apaan itu? rekrutmen segala. Aku malesnya soalnya itu sebenarnya gak begitu berguna, malah boros waktu. Bukannya gimana ya, tapi ada sesuatu yang bocor ke aku. bukan sesuatu yang negatif sih, tapi aku gak suka ada formalitas yang buang-buang waktu kaya gini. Kalo emang udah ditetapkan ya udah dong, nggak usah kayak gini juga. Cuma biar keliatan demokratis aja.
Rumit banget sih nih masalah. Emang masalah? Mana aku tau? Penuh tanda tanya ah, nggak jelas. Kayaknya ada sesuatu deh. Tapi apa? Ah, ternyata aku terlalu kalem dan tidak narsis. Masak foto bebas aja gak punya coba? Wagu ah,wagu banget deh.
Lagi suka ngerjain soal. Tapi tiap berhasil ngerjain soal sulit dengan rumus panjang dan ruwet tapi gak ketemu-ketemu jawabannya, tiba-tiba sadar kalo ada cara yang lebih simpel, akhirnya sukses, eh gak ada yang bilang selamat, kamu berhasil, kamu berhasil, nggak ada juga orang-orang yang tepuk tangan, nggak dikasih makanan, padahal kayaknya itu lebih hebat deh daripada bangun jam enam.
Sekolah mahal banget sih. Pokoknya kalo ada yang bisa ditawar mending ditawar aja. kalo biaya di luar kbm mending gak usah ikutan aja sekalian. hemat waktu, hemat ongkos, hemat tenaga. hemat! harus rajin nabung nih. Udah mau kuliah.
Tiba-tiba inget ada tugas. Untung masih di depan komputer. Belum bayar uang sekolah. biarin deh. padahal besok senin udah mid. Ya Allah, paringana kula rejeki ingkang kathah lan berkah... Paringana kula pinter, jer basuki emang bener-bener mawa bea.
Udah dulu ah. Nanti malah keterusan lagi. Udah dulu, lain kali aja lagi. Selesai. Salam.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makna Angka 100

Di usia blog yang sudah 100 post ini, mungkin bisa terbilang bagus lah. Memasuki bulan ke-10, post ke-100, dengan 795 pengunjung. Termasuk bagus untuk ukuran orang seperti saya :) Buat banyak orang, 100 melambangkan kesempurnaan. Melambangkan kepenuhan, kepadatan, kepastian, kecukupan. Buat pelajar, 100 adalah nilai maksimal yang sempurna tanpa cela sedikit pun. Dalam prosentase, 100% menunjukkan sepenuhnya, kepastian, keseluruhan. Tapi bagi blogger, 100 postingan bukan angka yang sempurna. Masih perlu banyak perbaikan dan perkembangan. Apalagi dalam keuangan. 100, terutama 100 rupiah adalah jumlah yang sangat sedikit. Walaupun untuk beberapa mata uang lain termasuk banyak. Tapi tidak ada kata puas dalam mengejar uang bukan? "Ini adalah postingan saya yang ke-100!" Sebuah titik tolak untuk mengembangkan blog ini. :| Blog ini tentunya masih berantakan sekali. :) Tadi waktu liat udah bikin 99 post jadi nemu inspirasi baru buat ngetik ini. Entah kenapa, mungkin post yang ke-100

TRAGEDI KARTINI Sebuah Pertarungan Ideologi

ASMA KARIMAH TRAGEDI KARTINI Sebuah Pertarungan Ideologi Tinta sejarah belum lagi kering menulis namanya, namun wanita-wanita negrinya sudah terbata-bata membaca cita-citanya. Kian hari emansipasi kian mirip saja dengan liberalisasi dan feminisasi . Sementara Kartini sesungguhnya semakin meninggalkan semuanya, dan ingin kembali kepada fitrahnya. Penerbit Hanifah buku muslimah dan keluarga Daftar Pustaka : Asma Karimah, TRAGEDI KARTINI Sebuah Pertarungan Ideologi . Penerbit Hanifah, 1994 (cetakan kelima).

Egosentrisme dan Sudut Pengambilan Gambar

Egosentrisme adalah ketidakmampuan anak-anak yang masih berada pada tahap perkembangan sensori-motori (sekitar usia 2-6 tahun). Contohnya, anak itu belum bisa memahami kalau keempat gambar ini memiliki objek yang sama. [dari buku Santrock, Life Span Development. Teorinya Piaget] Orang dewasa yang secara teori perkembangan seharusnya sudah tidak egosentris, tentu tahu bahwa suatu realita yang sama bisa ditampilkan dengan beberapa cara yang berbeda. Saya sedang tertarik dengan foto demo. Di sini saya membantah kata-kata seorang teman yang saya sayang "yang tertarik buat ngelirik aksi cuma 'anak aksi' juga". Saya bukan anak aksi tapi saya suka pengen tau sama orang aksi. Kan kadang ada aksi yang nggak jelas pesan yang disampaikan itu apa. Bukannya aksi itu salah satu tujuannya juga meningkatkan pengetahuan dan kepedulian masyarakat tentang persoalan itu ya? Lah kalo udah teriak-teriak, bawa banyak atribut, udah ada massa aksi yang dandan juga, tapi saya yang cukup