Langsung ke konten utama

Hujan yang Paling Tahu


Hujan yang paling tahu 
Setumbuk kesal dalam sesal 
Hati menggebu dalam rindu 
Gejolak jiwa dalam rasa 
Terisak kalbu dalam pilu
Milyaran warna warni cerita 

Cuma hujan yang paling tahu
Di bawah hujan menangis dan tertawa
Di bawah hujan bersedih dan bercanda
Di bawah hujan membenci dan mencinta 
Di bawah hujan tersenyum dan bercerita 
Di bawah hujan marah, galau, bingung, gelisah, gundah, kesal, cemas, khawatir, menggelora 
Di bawah hujan semua ada

Cuma hujan yang paling bisa 
Membiarkan hati terbuka 
Mengungkap berbagai rasa
Mengukir aneka cerita 

Cuma hujan yang bisa 
Mengenang cinta
Mengukir asa 
Mengabadikan cerita 
Mengekalkan persahabatan 
Memahat permusuhan
Mengetuk keluhan 
Memercik penyesalan 
Memprasasti kenangan 
Menswastika peristiwa 
Mencatat kejadian

Hujan yang paling tahu
Dan cuma hujan yang bisa

Hujan selalu mampu 
Hujan pasti punya 
Cerita dalam setiap jiwa manusia 

Selalu ada 
Dalam hati setiap orang 
Dalam suatu hari dalam hidupnya 
Catatan tentang hujan 

Pasti ada masanya 
Ada rasa ingin merasakan hujan 
Berjalan di bawahnya 
Berlari di bawahnya 
Menangis di bawahnya 
Tertawa di bawahnya 
Merindukan suatu ketika 
Titik-titik air turun deras dari langit 
Jatuh membasahi tubuh 
Dinginnya 
Menyejukkan hati 
Menyegarkan pikiran
Mencetak senyuman

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makna Angka 100

Di usia blog yang sudah 100 post ini, mungkin bisa terbilang bagus lah. Memasuki bulan ke-10, post ke-100, dengan 795 pengunjung. Termasuk bagus untuk ukuran orang seperti saya :) Buat banyak orang, 100 melambangkan kesempurnaan. Melambangkan kepenuhan, kepadatan, kepastian, kecukupan. Buat pelajar, 100 adalah nilai maksimal yang sempurna tanpa cela sedikit pun. Dalam prosentase, 100% menunjukkan sepenuhnya, kepastian, keseluruhan. Tapi bagi blogger, 100 postingan bukan angka yang sempurna. Masih perlu banyak perbaikan dan perkembangan. Apalagi dalam keuangan. 100, terutama 100 rupiah adalah jumlah yang sangat sedikit. Walaupun untuk beberapa mata uang lain termasuk banyak. Tapi tidak ada kata puas dalam mengejar uang bukan? "Ini adalah postingan saya yang ke-100!" Sebuah titik tolak untuk mengembangkan blog ini. :| Blog ini tentunya masih berantakan sekali. :) Tadi waktu liat udah bikin 99 post jadi nemu inspirasi baru buat ngetik ini. Entah kenapa, mungkin post yang ke-100

TRAGEDI KARTINI Sebuah Pertarungan Ideologi

ASMA KARIMAH TRAGEDI KARTINI Sebuah Pertarungan Ideologi Tinta sejarah belum lagi kering menulis namanya, namun wanita-wanita negrinya sudah terbata-bata membaca cita-citanya. Kian hari emansipasi kian mirip saja dengan liberalisasi dan feminisasi . Sementara Kartini sesungguhnya semakin meninggalkan semuanya, dan ingin kembali kepada fitrahnya. Penerbit Hanifah buku muslimah dan keluarga Daftar Pustaka : Asma Karimah, TRAGEDI KARTINI Sebuah Pertarungan Ideologi . Penerbit Hanifah, 1994 (cetakan kelima).

Egosentrisme dan Sudut Pengambilan Gambar

Egosentrisme adalah ketidakmampuan anak-anak yang masih berada pada tahap perkembangan sensori-motori (sekitar usia 2-6 tahun). Contohnya, anak itu belum bisa memahami kalau keempat gambar ini memiliki objek yang sama. [dari buku Santrock, Life Span Development. Teorinya Piaget] Orang dewasa yang secara teori perkembangan seharusnya sudah tidak egosentris, tentu tahu bahwa suatu realita yang sama bisa ditampilkan dengan beberapa cara yang berbeda. Saya sedang tertarik dengan foto demo. Di sini saya membantah kata-kata seorang teman yang saya sayang "yang tertarik buat ngelirik aksi cuma 'anak aksi' juga". Saya bukan anak aksi tapi saya suka pengen tau sama orang aksi. Kan kadang ada aksi yang nggak jelas pesan yang disampaikan itu apa. Bukannya aksi itu salah satu tujuannya juga meningkatkan pengetahuan dan kepedulian masyarakat tentang persoalan itu ya? Lah kalo udah teriak-teriak, bawa banyak atribut, udah ada massa aksi yang dandan juga, tapi saya yang cukup