Langsung ke konten utama

Beberapa Lomba Menulis

LOMBA KREASI PUISI WRITING REVOLUTION: EKSPRESIKAN DIRIMU

Yuhuuu, Buat Sobat Nida yang mau gape nulis puisi, atau yang mau mengasah kemampuan menulis puisi, ikutan lomba ini, yuk..!

Prosedur:

  1. Puisi di-upload di DOKUMEN GRUP KAMPUNG WRITING REVOLUTION-RUMAH PENULIS, bagi yang belum berbagung silakan klik di sini: http://www.facebook.com/home.php?sk=group_193036474070096&ap=1
  2. Tulis di judul Dokumen: LOMBA PUISI WR-JUDUL PUISI-NAMA PENULIS
  3. Tema bebas, ekspresikan dirimu.
  4. Setiap peserta hanya boleh mengupload 1 (satu) PUISI.
  5. TERBUKA UNTUK UMUM dan WARGA KAMPUNG WR.
  6. Minta tanggapan dan komentar warga grup sebanyak-banyak. Adapun 5 PUISI yang mendapatkan komentar terbanyak dinyatakan sebagai PEMENANG dan berhak mendapatkan beasiswa SEKOLAH MENULIS PUISI ONLINE (SMPO), sertifikat, berhak ikutan dalam buku antologi Writing Revolution (WR) dan lomba khusus bagi warga WR lainnya.
  7. Iven ini berakhir sampai 20 Juni 2011.
  8. Sponsor kegiatan ini adalah SEKOLAH MENULIS PUISI ONLINE (SMPO) WRITING REVOLUTION.
  9. Info lengkap SMPO klik: www.menulisdahsyat.blogspot.com atau www.writing-revolution.com
  10. Sebarkan informasi ini kepada sahabat, teman dan kenalanmu yang hobi menulis.

Koordinator Lomba:

  • Ayuu Feat Ayuu (Kepala Suku Kampung Puisi WR)
  • Shitie Fatimah Maniezz (Sekretaris Kampung Puisi WR)

*sumber: http://www.facebook.com/profile.php?id=100000375567027#!/notes/joni-lis-efendi/lomba-kreasi-puisi-writing-revolution-ekspresikan-dirimu-/10150318782544688







Lomba Menulis Cerpen Islam 2011

Remaja Islam Masjid Al-Muhajjirin Kota Serang menggelar lomba menulis Cerpen Islam dengan jumlah hadiah jutaan rupiah dengan Tema Utama :

Islam Itu Agama Penyelamat Umat Manusia

Persyaratannya Guampang….!!!!!!!!!!!!!! diantaranya :

1. Peserta Pelajar/Mahasiswa/Umum (tanpa batas usia) yang berdomisili diseluruh wilayah Indonesia.

2. Isi Cerita bebas baik mengenai kehidupan umat Islam, Maupun ibadah dalam sehari.

3. Melampirkan Curiculum Vitae (Terpisah dari karya tulis) dengan format terlampir beserta identitas lainnya (KTP/KTM/SIM/PASPOR/Kartu Pelajar) disertai foto (latar Baghroun Warna Biru) hasil SCAN dikirim via Email panitia.

4. Novel yang dilombakan yang diikutsertakan tidak pernah diterbitkan oleh pihak lain baik dalam bentuk media cetak (lokal maupun nasional) atau media online (website sastra, misalnya), namun untuk halaman bebas (tidak dibatasi).

5. Novel harus dikirim berbentuk sofcopy(via Email) untuk keperluan penilaian oleh 3 orang dewan juri ke alamat panitia panitia yang ditentukan dengan subjek “nama Lomba karya tulis-Penulis-bulan penulisan”.

6. Peserta boleh mengirim lebih dari 1 (tanpa ada batas).

7. Peserta tidak dipungut biaya, namun pengurus RISMA (Remaja Islam Masjid) menerima bantuan dari masyarakat umum untuk keperluan memberants kemiskinan khususnya Provinsi Banten umumnya indonesia dengan menghubungi panitia.

8. Waktu Pengumpulan :

Ø Penerimaan Karya tulis artikel (11 Juni 2011 s/d 20 Agustus 2011).

Ø Seleksi karya tulis oleh 3 orang dewan juri. (22 Agustus s/d 29 Agustus 2011).

1) Yuni Astuti,S.Pd.,M.Si (pakar karya tulis).

2) Dede Sudirja, S.Pd., M.Pd (Guru Besar Penelitian).

3) Rustamunadi, S.H., M.H (Pakar Hukum).

Ø Pengumuman Pemenang Karya Tulis (10 Sept 2011) akan disampaikan oleh panitia melalui sms, milis, facebook.

9. Keputusuan dewan juri adalah mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.

10. Hadiah untuk peserta :

· Juara I : Uang Rp 5.000.000 + Piala Bergilir + Piagam Penghargaan + buku.

· Juara II : Uang Rp 3.500.000 + Piala Bergilir + Piagam Penghargaan + buku.

· Juara III : Uang Rp 1.500.000 + Piala Bergilir + Piagam Penghargaan + buku.

· Juara Harapan I : Uang Rp 1.000.000 + Piagam Penghargaan + buku.

· Juara Harapan II : Uang Rp 700.000 + Piagam Penghargaan + buku.

· Juara Harapan III : Uang Rp 500.000 + Piagam Penghargaan + buku.

Hubungi segera panitia sekarang juga dengan alamat email.panitialombarisma@rocketmail.com





Satu lagi: coba lihat koran republika bagian islam digest halaman terakhir.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makna Angka 100

Di usia blog yang sudah 100 post ini, mungkin bisa terbilang bagus lah. Memasuki bulan ke-10, post ke-100, dengan 795 pengunjung. Termasuk bagus untuk ukuran orang seperti saya :) Buat banyak orang, 100 melambangkan kesempurnaan. Melambangkan kepenuhan, kepadatan, kepastian, kecukupan. Buat pelajar, 100 adalah nilai maksimal yang sempurna tanpa cela sedikit pun. Dalam prosentase, 100% menunjukkan sepenuhnya, kepastian, keseluruhan. Tapi bagi blogger, 100 postingan bukan angka yang sempurna. Masih perlu banyak perbaikan dan perkembangan. Apalagi dalam keuangan. 100, terutama 100 rupiah adalah jumlah yang sangat sedikit. Walaupun untuk beberapa mata uang lain termasuk banyak. Tapi tidak ada kata puas dalam mengejar uang bukan? "Ini adalah postingan saya yang ke-100!" Sebuah titik tolak untuk mengembangkan blog ini. :| Blog ini tentunya masih berantakan sekali. :) Tadi waktu liat udah bikin 99 post jadi nemu inspirasi baru buat ngetik ini. Entah kenapa, mungkin post yang ke-100

TRAGEDI KARTINI Sebuah Pertarungan Ideologi

ASMA KARIMAH TRAGEDI KARTINI Sebuah Pertarungan Ideologi Tinta sejarah belum lagi kering menulis namanya, namun wanita-wanita negrinya sudah terbata-bata membaca cita-citanya. Kian hari emansipasi kian mirip saja dengan liberalisasi dan feminisasi . Sementara Kartini sesungguhnya semakin meninggalkan semuanya, dan ingin kembali kepada fitrahnya. Penerbit Hanifah buku muslimah dan keluarga Daftar Pustaka : Asma Karimah, TRAGEDI KARTINI Sebuah Pertarungan Ideologi . Penerbit Hanifah, 1994 (cetakan kelima).

Egosentrisme dan Sudut Pengambilan Gambar

Egosentrisme adalah ketidakmampuan anak-anak yang masih berada pada tahap perkembangan sensori-motori (sekitar usia 2-6 tahun). Contohnya, anak itu belum bisa memahami kalau keempat gambar ini memiliki objek yang sama. [dari buku Santrock, Life Span Development. Teorinya Piaget] Orang dewasa yang secara teori perkembangan seharusnya sudah tidak egosentris, tentu tahu bahwa suatu realita yang sama bisa ditampilkan dengan beberapa cara yang berbeda. Saya sedang tertarik dengan foto demo. Di sini saya membantah kata-kata seorang teman yang saya sayang "yang tertarik buat ngelirik aksi cuma 'anak aksi' juga". Saya bukan anak aksi tapi saya suka pengen tau sama orang aksi. Kan kadang ada aksi yang nggak jelas pesan yang disampaikan itu apa. Bukannya aksi itu salah satu tujuannya juga meningkatkan pengetahuan dan kepedulian masyarakat tentang persoalan itu ya? Lah kalo udah teriak-teriak, bawa banyak atribut, udah ada massa aksi yang dandan juga, tapi saya yang cukup