Sebegitu besarkah kebencian mereka kepada hijab, sampai-sampai aturan yang sudah jelas memperbolehkan hijab bagi polwan hanyalah sebatas aturan. Pada prakteknya semua dilempar ke sana ke mari. Entah alasan apa lagi.
Alasan dana, anggota dewan sebagai penyusun anggaran siap membantu. Kalaupun harus membeli, polwan juga bersedia. Banyak juga donatur menyatakan siap membantu. Masalah model, di Aceh sudah ada. Tinggal dibuat saja yang serupa untuk seluruh Indonesia. Entah ada masalah apa lagi, mengapa belum juga terealisasi. Mengapa saya merasakan udara kebencian?
Ah, saya memang tidak paham sebenarnya apa masalahnya.
Saya juga berhijab, saya paham keinginan itu. Keinginan mematuhi perintah-Nya, memahkotai raganya, mencantikkan akhlaqnya, menshalihahkan dirinya. Saya yakin, membayar sendiri bukan masalah, kualitas model tak dipikirkan. Para polwan itu hanya ingin menutup auratnya.
Alasan dana, anggota dewan sebagai penyusun anggaran siap membantu. Kalaupun harus membeli, polwan juga bersedia. Banyak juga donatur menyatakan siap membantu. Masalah model, di Aceh sudah ada. Tinggal dibuat saja yang serupa untuk seluruh Indonesia. Entah ada masalah apa lagi, mengapa belum juga terealisasi. Mengapa saya merasakan udara kebencian?
Ah, saya memang tidak paham sebenarnya apa masalahnya.
Saya berharap
dapat segera direalisasikan.
Saya juga berhijab, saya paham keinginan itu. Keinginan mematuhi perintah-Nya, memahkotai raganya, mencantikkan akhlaqnya, menshalihahkan dirinya. Saya yakin, membayar sendiri bukan masalah, kualitas model tak dipikirkan. Para polwan itu hanya ingin menutup auratnya.
Komentar
Posting Komentar