Belajar non-eksak itu membutuhkan energi lebih. Saat mata sampai kebal safecare, kepala sudah teklak-tekluk. Ternyata perjuangan baru dimulai. IPC itu baru pemanasan. SBMPTN dalam posisi sakit itu bukan apa-apa. Dan sekarang, dikelilingi orang-orang yang pintar dan rajin membuatku gemas pada diri sendiri. Bisa tidak, belajar belum tahan. Belum paham.
Dan rasanya senang sekali ketika adik yang di asrama datang minta diajari matematika. Kerinduanku pada angka terobati sudah. Aku merasa diisi ulang dengan energi yang menyegarkan. Hanya hitungan sederhana. Kini aku semakin meyakini bahwa tidak ada ilmu yang pecuma. Kecuali ilmu sihir ya.
Kuceritakan dengan bahagia kepada ibuku, "Rasanya segar kembali," Ibuku hanya geleng-geleng kepala, seperti ketika aku ngotot masuk psikologi tanpa modal "Oalah Nduk, Nduk."
Aku memang anak sosial gadungan. Tapi aku harus belajar untuk kuat. Dan menghapus kekhawatiran ibuku, karena aku akan menghadapi hafalan-hafalan-hafalan.
Lebih mudah belajar eksak sepertinya, karena ada hitungannya. Hitungan itu kan kalau sudah tau caranya tidak usah belajar juga tidak apa-apa.
Tapi satu hal yang aku yakini: Bisa masuk pasti juga bisa keluar. Bisa lolos pasti juga bisa lulus. Mengapa perlu ada tes? Agar yang tidak cukup kuat untuk lulus tidak lolos. Agar hanya yang mampu lulus yang lolos. Itu kan fungsi tes?
Dan rasanya senang sekali ketika adik yang di asrama datang minta diajari matematika. Kerinduanku pada angka terobati sudah. Aku merasa diisi ulang dengan energi yang menyegarkan. Hanya hitungan sederhana. Kini aku semakin meyakini bahwa tidak ada ilmu yang pecuma. Kecuali ilmu sihir ya.
Kuceritakan dengan bahagia kepada ibuku, "Rasanya segar kembali," Ibuku hanya geleng-geleng kepala, seperti ketika aku ngotot masuk psikologi tanpa modal "Oalah Nduk, Nduk."
Aku memang anak sosial gadungan. Tapi aku harus belajar untuk kuat. Dan menghapus kekhawatiran ibuku, karena aku akan menghadapi hafalan-hafalan-hafalan.
Lebih mudah belajar eksak sepertinya, karena ada hitungannya. Hitungan itu kan kalau sudah tau caranya tidak usah belajar juga tidak apa-apa.
Tapi satu hal yang aku yakini: Bisa masuk pasti juga bisa keluar. Bisa lolos pasti juga bisa lulus. Mengapa perlu ada tes? Agar yang tidak cukup kuat untuk lulus tidak lolos. Agar hanya yang mampu lulus yang lolos. Itu kan fungsi tes?
Komentar
Posting Komentar