Seberapa besar pengaruh tayangan hiburan? Setiap orang pasti berbeda. Aku menonton madagaskar 3. Lalu aku ingin sekali kuliah di teknik nuklir, tidak ada yang lain. Sampai sekarang?
Tapi sekarang setelah banting stir jauh... sekali, aku masih ingin, suatu saat nanti, punya reaktor nuklir. Itu hanya kartun. Tapi... aku sungguh ingin, sungguh-sungguh ingin, itu tampak hebat sekali! Kelak aku akan bisa mengendarai mobil supercepat, murah dan ramah lingkungan. Itu... wow!
Mengapa aku selalu termakan kartun ya? Dulu ingin mobil seperti punya keluarga Eliza. Yang ayahnya ahli biologi. Aku juga terharu melihat apapun itu namanya, seperti sepeda terbang, menyambut dalam upacara, seperti yang ada di Doraemon. Itu mengagumkan bener.
Aku juga ingin punya kebun cabe. Tanaman cabe itu cantik, indah, dan cabe itu melengkapi rasa. Tanpa cabe, makanan seenak apapun terasa kurang mantap bagi sebagian orang. Cabe memang menakjubkan. Cabe membuat orang memilih sambal tempe daripada ayam goreng.
Tapi ada satu cita-cita. Terpendam sejak kecil, kecil sekali. Cita-cita yang mungkin unik. Tapi itulah impianku ketika masih kecil, sampai sekarang. Mungkin alasannya tidak intelek. Tapi ini sungguhan.
Aku ingin punya presiden yang hafal Al-Qur'an.
Alasannya? Menurut pikiran masa kecilku, hafal Al-Qur'an saja bisa, masak memimpin negara tidak? Maka sekarang aku kagum pada pelajar-pelajar yang akan menjadi hafidz-hafidzah. Tentu saja tidak semuanya akan menjadi pengajar tahfidz. Kalau semua yang hafidz jadi pendidik, kapan Indonesia punya presiden yang hafal Al-Qur'an?
Belajar menata,
Arina Dina Hanifa
Tapi sekarang setelah banting stir jauh... sekali, aku masih ingin, suatu saat nanti, punya reaktor nuklir. Itu hanya kartun. Tapi... aku sungguh ingin, sungguh-sungguh ingin, itu tampak hebat sekali! Kelak aku akan bisa mengendarai mobil supercepat, murah dan ramah lingkungan. Itu... wow!
Mengapa aku selalu termakan kartun ya? Dulu ingin mobil seperti punya keluarga Eliza. Yang ayahnya ahli biologi. Aku juga terharu melihat apapun itu namanya, seperti sepeda terbang, menyambut dalam upacara, seperti yang ada di Doraemon. Itu mengagumkan bener.
Aku juga ingin punya kebun cabe. Tanaman cabe itu cantik, indah, dan cabe itu melengkapi rasa. Tanpa cabe, makanan seenak apapun terasa kurang mantap bagi sebagian orang. Cabe memang menakjubkan. Cabe membuat orang memilih sambal tempe daripada ayam goreng.
Tapi ada satu cita-cita. Terpendam sejak kecil, kecil sekali. Cita-cita yang mungkin unik. Tapi itulah impianku ketika masih kecil, sampai sekarang. Mungkin alasannya tidak intelek. Tapi ini sungguhan.
Aku ingin punya presiden yang hafal Al-Qur'an.
Alasannya? Menurut pikiran masa kecilku, hafal Al-Qur'an saja bisa, masak memimpin negara tidak? Maka sekarang aku kagum pada pelajar-pelajar yang akan menjadi hafidz-hafidzah. Tentu saja tidak semuanya akan menjadi pengajar tahfidz. Kalau semua yang hafidz jadi pendidik, kapan Indonesia punya presiden yang hafal Al-Qur'an?
Belajar menata,
Arina Dina Hanifa
Komentar
Posting Komentar