Kita bertemu di masjid, di warung, di jalan. Kita bersama bicara, tertawa, bercanda, berdiskusi, berdebat. Kita menyapa, bersalaman. Kita melewati masa kecil, remaja, dan dewasa bersama. Aku tidak bisa mengatakan, bersamamu shalat terasa lebih ringan, tadarus terasa lebih semarak, pengajian terasa lebih meriah, dan obrolan terasa tak ada ujungnya. Kamulah orang yang selalu kurindukan tanpa perlu berjauhan.
Kita sudah bertetangga bertahun-tahun di dunia. Semoga kita juga bertetangga kelak di surga. Aku mencintaimu karena Allah.
Kamu, kamu, kamu, kamu, kamu, kamu, kamu, kamu, kamu, kamu.
Udah, nggak usah dihitung kamu-nya ada berapa. Kamu termasuk kok.
Komentar
Posting Komentar