Saya
sejak SMP menjadi penikmat ketubiran kolom komentar berita. Saya ketika kelas
dua selalu berdebat dengan teman di belakang saya soal berita apapun yang
sedang ramai—dan saya selalu ambil pendapat berbeda dari dia, biar jadi debat.
Saya suka menonton debat di TV, waktu itu tahun 2009 ada pemilu dan TV one
muncul sebagai stasiun baru. Saya juga suka melihat debat di kaskus.
Selain
karena sifat mengesalkan saya, saya lebih suka ketika informasi dari dua pihak
sekaligus. Meskipun tidak bisa curiga, saya juga tidak bisa percaya begitu
saja. Makanya, saya selalu berusaha objektif saat membaca sesuatu yang
menjelek-jelekkan apa yang menurut saya baik dan yang menyalah-nyalahkan apa
yang menurut saya benar. Bahkan saya suka sengaja mencari tulisan seperti itu.
Untuk belajar. Bukankah kritikan itu bagai polesan yang meski kasar akan
membuat kita makin berkilau?
Anehnya,
saya jarang sekali berubah pikiran atau pendapat setiap membaca pendapat yang
berlawanan dengan pendapat saya. Mulai dari yang penyampaiannya rasional dan
ilmiah, sampai curhat-curhat emosional. Entah saya yang keras kepala dan
berpikiran tertutup atau memang jarang menemukan argumen yang cukup kuat untuk
meruntuhkan pendapat saya.
Komentar
Posting Komentar