Ada orang-orang hebat yang menyimpan kehebatannya dalam-dalam. Orang yang tinggal seatap belum tentu mengetahuinya. Dia hebat sekali, sungguh. Tapi kehebatannya harus ditutup rapat, dibuang kuncinya, lalu dilupakan. Untuk orang-orang seperti itu, merekalah yang paling tepat kamu tanya tentang keikhlasan.Untuk mereka, kita harus menahan gemas benar-benar untuk tidak membicarakan kehebatan mereka.
Ada orang-orang hebat yang enggan menunjukkan kehebatannya. Seperti singa yang menyembunyikan taringnya. Seperti naga yang menyembunyikan apinya. Ini lebih menggemaskan lagi. Kamu ingin mereka jadi inspirasi, tapi mereka tak suka bercerita tentang kehebatannya sendiri. Mungkin kita perlu menjitak bersama orang-orang seperti ini. Jika yang sungguh hebat dipendam, yang akan tumbuh dan tersebar adalah mereka yang sok hebat dibuat-buat.
Ada juga orang pemberani yang diam saja disebut penakut. Orang-orang mengecapnya berada di zona aman nan nyaman, padahal begitu dalam jurang yang dia lompati, begitu tinggi tebing yang ia seberangi. Mengapa orang-orang gemar sekali menyimpulkan ketika belum tahu seratus persen kenyataan? Kali ini kita gemas pada para tukang komentar yang merasa tahu dan hobi berasumsi ini-itu.
Tapi yang paling menggemaskan dari seluruh cerita ini, adalah si penakut yang sok pemberani. Dia memuja egonya sendiri, memperjuangkan dirinya sendiri, membela pendapatnya sendiri. Dia berada di tempat paling aman dan nyaman, dan hanya menjatuhkan orang yang tidak tegaan. Lalu berlindung di balik hujan pujian dan penghargaan, serta titel keberanian yang disematkan orang-orang sok tahu lainnya.
Ah, benar. Rupanya yang paling menggemaskan bukan dia, tapi orang-orang yang penuh prasangka itu.
Ada orang-orang hebat yang enggan menunjukkan kehebatannya. Seperti singa yang menyembunyikan taringnya. Seperti naga yang menyembunyikan apinya. Ini lebih menggemaskan lagi. Kamu ingin mereka jadi inspirasi, tapi mereka tak suka bercerita tentang kehebatannya sendiri. Mungkin kita perlu menjitak bersama orang-orang seperti ini. Jika yang sungguh hebat dipendam, yang akan tumbuh dan tersebar adalah mereka yang sok hebat dibuat-buat.
Ada juga orang pemberani yang diam saja disebut penakut. Orang-orang mengecapnya berada di zona aman nan nyaman, padahal begitu dalam jurang yang dia lompati, begitu tinggi tebing yang ia seberangi. Mengapa orang-orang gemar sekali menyimpulkan ketika belum tahu seratus persen kenyataan? Kali ini kita gemas pada para tukang komentar yang merasa tahu dan hobi berasumsi ini-itu.
Tapi yang paling menggemaskan dari seluruh cerita ini, adalah si penakut yang sok pemberani. Dia memuja egonya sendiri, memperjuangkan dirinya sendiri, membela pendapatnya sendiri. Dia berada di tempat paling aman dan nyaman, dan hanya menjatuhkan orang yang tidak tegaan. Lalu berlindung di balik hujan pujian dan penghargaan, serta titel keberanian yang disematkan orang-orang sok tahu lainnya.
Ah, benar. Rupanya yang paling menggemaskan bukan dia, tapi orang-orang yang penuh prasangka itu.
Komentar
Posting Komentar